Rabu, 25 November 2015

SISTEM BASIS DATA

Sistem menurut KKBI adalah susunan yang teratur dari pandangan, teori, asas, dan sebagainya. Basis Data adalah suatu kumpulan data terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, yang diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, dan dengan software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu. Sistem Basis Data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola record-record menggunakan computer untuk menyimpan atau merekam serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi yang optimal yang diperlukan pemakai untuk proses mengambil keputusan.


 Komponen-komponen utama penyusun sistem basis data adalah :
a. Perangkat keras
b. Sistem operasi
c. Basis data
d. Sistem pengelola basis data (DBMS)
e. User

Tipe file yang digunakan dalam sistem basis data :
A. File Induk (master file)
Ada 2 file induk :
  1. File induk acuan (reference master file). Recordnya relatif statis, jarang berubah nilainya. Contoh : file daftar gaji, matakuliah.
  2.  File induk dinamik (dynamic master file). Nilai dari recordnya sering berubah atau diupdate sebagai hasil suatu transaksi. Contoh : file stok barang

B. File Transaksi
Disebut juga file input. Digunakan untuk merekam data hasil transaksi. Contoh file penjualan barang

C. File Laporan (report file)
Disebut juga file output. Berisi informasi sementara yang akan ditampilkan sebagai laporan

D. File Sejarah (history file)
Disebut juga file arsip (archieval file). Merupakan file yang berisi data masatapi masih disimpan sebagai arsip

E. File Pelindung (backup file)
Merupakan salinan dari file-file yang masih aktf di dalam basis data pada saat tertentu. Digunakan sebagai cadangan apabila mengalami kerusakan atau hilang.

Bahasa basis data merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data dalam berinteraksi, yang telah ditetapkan oleh pembuat DBMS. Dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
      1.    Data Definition Language (DDL)
Dengan bahasa ini kita dapat membuat tabel baru, membuat indeks, mengubah tabel, menentukan struktur tabel, dll. Hasil dari kompilasi perintah DDL menjadi Kamus Data, yaitu data yang menjelaskan data sesungguhnya. Contoh : Create, Modify report, Modify

2.      Data Manipulation Language (DML)
Berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu bsis data, yang berupa insert, update, delete, dll.

Ada 2 jenis, dan,yaitu prosedural (ditentukan data yang diinginkan dan cara mendapatkannya) dan non-prosedural (tanpa menyebutkan cara mendapatkannya). Contoh : dbase 3+, foxbase, SQL, QBE

Integritas Data
Akurasi dan Kebenaran data. Informasi yang disimpan pada basis data hanya akan bagus jika DBMS turut membantu mencegah adanya informasi yang salah yang masuk ke basis data. Batasan Integritas Data adalah syarat yang dispesifiksikan pada basis data untuk membatasi data yang dapat disimpan di dalam basis data. Jika basis data memenuhi semua batasan integritas yang dispesifikasikan pada skema basis datanya, maka basis data tersebut sudah bisa. Data akan tetap terjaga, tetap akurat, konsisten, dan handal.

Integritas Data dapat Di kelompokan menjadi 2 bagian :
1. Integritas data yang berada dalam relasi, yaitu integritas entitas dan integritas domain.
2. Integritas yang berada di luar relasi, yaitu integritas referensial
Selain itu ada juga integritas yang ditentukan sendiri di dalam suatu perusahaan, yaitu integritas perusahaan (Enterprise integrity/ user Defined Integrity).

Secara garis besar integritas data dalam model relasional meliputi :
1. Integritas Entitas
2. Integritas Domain
3. Integritas Referensial
4. Integritas Enterprise

Transaksi


Berarti suatu aksi atau perbuatan yang dilakukan oleh program bertujuan untuk mengakses atau mengubah data yang terdapat di database. Transaksi ini hanya mengenal dua hasil yaitu berhasil keseluruhan atau gagal keseluruhan.

Transaksi mempunyai 4 elemen, diantaranya adalah :
·        Atomicity    : Ini berarti bahwa transaksi haruslah berhasil secara keseluruhan, atau gagal sama sekali.
·        Consistency : Menjaga konsistensi data di database
·        Isolation      : Transaksi yang dilakukan secara bersamaan haruslah bisa dimulai dan bisa berakhir.
·        Durability    : Setelah transaksi berakhir, data yang berubah tidak boleh kembali ke data awal walaupun sistem mati.

Status-status yang dapat dicapai oleh sebuah transaksi sejak mulai dilaksanakan hingga selesai atau batal adalah:
1.Aktif yang merupakan status awal (initial state) sebuah transaksi yang menunjukkan transaksi tersebut masih dieksekusi.
2.Berhasil Sebagian (Partially Committed) yaitu keadaan yang dicapai transaksi tepat pada saat operasi terakhir dalam transaksi selesai dikerjakan.
3.Gagal yang merupakan keadaan dimana sebuah transaksi terhenti pengeksekusiannya sebelum tuntas sama sekali.
4.Batal yaitu keadaan dimana sebuah transaksi dianggap tidak/belum dikerjakan yang tentu dengan terlebih dahulu diawali dengan mengembalikan semua data yang telah diubah ke nilai-nilai semula. (yang menjadi tanggung jawab DBMS).
5. Committed adalah keadaan dimana transaksi telah dinyatakan berhasil dikerjakan seluruhnya dan basis data telah merefleksikan perubahan-perubahan yang memang diinginkan transaksi.

Concurrency
DBMS menginzinkan banyak transaksi dalam waktu yang bersamaan untuk mengakses suatu data yang sama. Concurrency ini dibutuhkan agara data tidak saling menggangu. 3 masalah concurrency, antara lain :
1.     Lost Update
2.     Uncommitted dependency problem
3.     Incosistent analysis problem
4.     Looking Protocol

Looking adalah Jika sebuah transaksi ingin record/resource tidak berubah dalam waktu tertentu maka dia meminta lock. Ada dua macam lock, anatra lain :
EXCLUSIVE LOCK (X-LOCK) -> transaksi tersebut dapat melakukan perubahan dan pembacaan terhadap data tersebut. Jika transaksi A memegang Xlock pada sebuah record, maka permintaan lock (X,S) pada record yang sama harus diabaikan. Transaksi yang ingin mengupdate harus mempunyai X-Lock.

SHARED LOCK (S-LOCK) -> transaksi tersebut hanya bisa melakukan pembacaan. Jika transaksi A memegang Slock pada record R maka: Permintaan Xlock transaksi lain pada R ditolak sedangkan Permintaan Slock transaksi lain pada R diterima.
X-Lock dan S-Lock dipegang sampai transaksi selesain(Commit dan Rollback).

·        Deadlook
Deadlok adalah Situasi dimana dua atau lebih transaksi dalam kondisi wait-state, satu sama lain menunggu lock dilepaskan sebelum dapat memulai. Salah satu pecahkan deadlokk adalah salah satu harus dipaksa rollback.

Level Isolasi Transaksi
Isolasi Transaksi merupakan tingkatan pengaruh antar transaksi yang dipengaruhi karena kinerja RDMS. Didalam transaksi terdapat 3 hal yang harus dicegah, antara lain adalah :
1.     Dirty Read -> Transaksi membaca data dari hasil transaksi lainnya yang gagal. Kedua transaksi tersebut berjalan bersamaan.
2.     Nonrepeatable Read -> Transaksi membaca ulang data yang telah di baca sebelumnya karena data tersebut telah dimodifikasi oleh transaksi lainnya.
3.     Phantom Read -> Transaksi membaca sebuah data yang telah hilang akibat dari transaksi yang lainnya.
4.     Untuk mencegah terjadinya 3 hal yang diatas, maka pada Oracle terdapat 2 level isolasi yang dapat diimplementasika, antara lain :
5.     Read Commit -> Transaksi hanya dapat melihat perubahan data setelah transaksi lain telah commit pada data tersebut.
6.     Serializable -> evel isolasi yang menyediakan isolasi transaksi yang paling ketat. Level ini mengemulasikan eksekusi transaksi secara serial, menjadikan transaksi dieksekusi satu setelah yang lainnya,seperti secara serial, bukan secara bersamaan (pararel).

Back end programming
Back-end Programming dalam Sistem basis data merupakan salah satu cara dalam menjala integritas data dalam sebuah basisdata dimana ini adalah sebuah program yang berjalan di belakang sebuah transaksi. Back-end Programing dalam hal di sini dalah pemongraman dalam oracle yaituAnonymous PL/SQL, Procedure, dan Triger. Beberapa jenis fungsi-fungsi yang sering dipakai dalam back-end programming antara lain:
1.     Stored Procedure : Stored Procedure adalah sekumpulan perintah SQL yang disusun dalam sebuah prosedur yang memiliki nama dan fungsi tertentu.
2.     Function : Function sedikit berbeda dengan Stored Procedure, disini ada nilai yang dikembalikan.
3.     Trigger : Secara keseluruhan trigger hampir sama dengan Procedure dan Function, hanya saja untuk Trigger dioperasikan secara otomatis ketika terdapat aktivitas statement-statement SQL seperti Insert, Update dan Delete. Trigger ini bisa diaktivasi sebelum atau pun sesudah terjadinya satatement-statement tersebut.

XML
XML (Extensible Markup Language) merupakan adalah bahasa markup serba guna yang direkomendasikan oleh W3C (World Wide Web Consortium) untuk mendeskripsikan berbagai macam data. XML menggunakan markup tags seperti halnya HTML (Hypertext Markup Language) namun penggunaannya tidak terbatas pada tampilan halaman web saja.
Bahasa XML dapat menjawab interoperability dari HTML memiliki platform independen, language independen. Bahasa XML merupakan bahasa yang aman untuk saling berkomunikasi karena data dan library langsung dikirim pada satu penerima sehingga orang lain tidak tahu isi informasi tersebut.
Beberapa keuntungan yang didapat dari file XML, diantaranya:
1.     Ekstensibilitas, dapat ditukar atau digabung dengan dokumen XML lain.

2.     Memungkinkan pemrograman yang lebih baik maka dibuat suatu softwarepengolah XML.

3.     Memisahkan data dan presentasi. Yang akan direpresentasikan dalam XML dan XSLT (Extensible Stylesheet Language Transformations).

4.     Pencarian data yang cepat karena XML merupakan data dalam format yang terstruktur.

5.      Untuk pertukaran data.

6.     Dokumen XML dapat digunakan untuk berbagai macam tujuan, seperti: sebagai penyimpan data (database) yang mudah dibaca oleh pengguna karena disimpan dalam bentuk teks.

7.     Standar transfer data, dapat digunakan untuk pengiriman data transaksi antar perusahaan atau mengirim data dari DBMS (Database Management System) yang berbeda (misalnya dari Oracle ke SQL Server).

8.     Sebagai acuan membuat bahasa baru, seperti WML (Wireless Markup Language) yang digunakan pada telepon seluler dengan protokol WAP (Wireless Application Protocol) atau VoiceXML yang digunakan sebagai bahasa markupuntuk pengenalan suara, dialog, aplikasi interaksi respon suara maupun DTMF (Dual-Tone Multi-Frequency Signaling) seperti aplikasi pengisian pulsa atau call center dan sebagainya.

9. Sebagai file konfigurasi, di Java dokumen-dokumen XML sering kita jumpai seperti file server.xml dan web.xml yang digunakan Tomcat atau perintah-perintah query yang disimpan dalam file XML yang dipakai pada frameworkiBatis atau Hibernate.

Aturan dalam penggunaan XML yaitu :
1. Penamaan tag Case sensitive
2. Tag tidak boleh menggunakan angka
3. Tag tidak boleh menggunakan spasi,-,.



Referensi:
·         Perkuliahan Sistem Basis Data Budi Laksono Putro budi.staf.upi.edu
·         http://kbbi.web.id/sistem


Kamis, 05 November 2015

Tutorial Konfigurasi Access Point

Sering denger acess point(AP) ? tapi tau ga sih apa pengertian dan funsinya? Selama ini kita tau AP itu berhubungan dengan internet tanpa tau apa arti sebenarnya.

Access Point (AP) dalam jaringan computer adalah sebuah jalur akses nirkabel (Wireless Access Point atau AP) adalah perangkat komunikasi nirkabel yang memungkinkan antar perangkat untuk terhubung ke jaringan nirkabel dengan menggunakan Wi-Fi, Bluetooth atau standar terkait.

Fungsi Access Point
1. Mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server
2. Mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access(WPA)
3. Mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses

4. Sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel


Contoh Access Point :

Nah sekarang kita mulai ya konfigurasi access point nya
1. Hubungkan AP dengan sumber listrik dengan menggunakan kabel adaptor. Setelah terhubung, lampu indikator pada AP akan menyala

2   2. Reset Access Point (AP), dengan cara meng-klik tombol reset yang ada pada AP selama 30 detik sampai lampu pada AP mati dan kemudian menyala kembali.


3. Kemudian, cari network conection yang bernama sesuai dengan AP yang digunakan (linksys), lalu klik connect untuk menghubungkan PC dengan AP.


4. Lalu, atur networknya agar satu network dengan network AP. Klik kanan pada icon sinyal di Notification Area Icon, kemudian pilih Open Network and Sharing Center


5. Kemudian pilih, change adapter settings


6. Pilih Wi-Fi untuk mengatur network agar berada pada network yang sama dengan AP. Bisa double-klik atau klik kanan kemudian pilih properties.


7. Kemudian pilih Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4). Bisa double-klik atau klik properties.


8. Lalu pilih Use the following IP address agar IP address dapat diisi secara manual. Isi IP Address yang satu network dengan Access Point Linksys (default IP Address: 192.168.1.245; dapat di lihat di kemasan AP, ataupun di fisik AP). Kemudian isi subnet mask sesuai kelas nya, lalu klik ok.


9. Buka browser dan ketikan IP address default dari AP (192.168.1.245) pada Address bar. Dan akan muncul kotak dialog yang meminta Username dan Password untuk masuk ke pengaturan konfigurasi Access Point Linksys ini (default username: <kosongkan>, password: admin). Username dan password dapat dilihat di kemasan atau fisik dari AP). Kemudian Log In. Setelah login akan muncul tampilan setup AP Linksys. Pilih Configuration Type nya, untuk menentukan bagaimana IP address akan diambil, ada Static IP atau DHCP.


10. Pada tab wireless, pilih sub tab Basic Wireless Settings. Disana kita dapat mengatur standarisasi pada wireless di Mode, ada mode b, g, atau mixed. Kemudian SSID, yaitu nama network nya, channel, dan lain sebagainya. Network Name (SSID) adalah nama yang akan tampil ketika jaringan terbaca di perangkat. kita bisa mengganti SSID tersebut dengan nama yang kita inginkan, disini SSID bernama kinksys (default) tidak diganti.


11. pada wireless sub tab security, kita dapat mengatur jenis security yang kita inginkan. Terdapat bayak pilihan security di kolom tersebut. Misalnya, kita pilih jenis security WPA2-Personal. Akan diminta memasukan passphrase, ini adalah password ketika AP kita akan diakses orang lain.




12. pada sub tab wireless MAC Filter, kita dapat memfilter MAC address mana saja yang kita izinkan atau yang tidak diizinkan untuk mengakses AP. Jika memilih menu enable maka akan muncul kolom-kolom untuk mengisikan alamat yang bisa atau tidak bisa di akses.


13. Pada tab Status, kita dapat melihat status AP yang telah kita setting.


14. klik save setting yang ada padabagian bawah kotak dialog. Dan pastikan AP terhubung pada jaringaninternet dengan menghubungkan AP dengan kabel LAN yang terhubung dengan internet. Untuk dapat terhubung dengan AP, buka jaringan Wi-Fi yang terbaca oleh perangkat kemudian cari nama jaringan sesuai dengan nama SSID yang diatur sebelumnya. Kemudian masukkan password yang telah anda atur sebelumnya, dan tunggu hingga perangkat terhubung dengan AP.

------------------------------------------SELESAI DEH, TERIMA KASIH-----------------------------------