Senin, 10 Agustus 2015

ETIKA GURU

Saya Dian Aprilda, mahasiswa Pendidikan Ilmu Komputer UPI yang sedang mengejar gelar sarjana pendidikan dan sedang di ‘training’ untuk menjadi pengajar yang baik. 
    
Guru? Siapa sih yang tidak tau profesi tersebut. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
  
Menjadi seorang guru tidak hanya sekedar mengajar dan memberi tugas kemudian pulang, tapi kita juga harus mempunyai etika. Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia Etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kita untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yang perlu kita pahami bersama bahwa  ini dapat diterapkan dalam segala aspek kehidupan kita.

Karena yang terkenal pada masyarakat kita adalah guru itu sebagai contoh, tentu membuat kita berpikir dulu sebelum melakukan sesuatu, dalam artian apa yang kita lakukan harus bisa menjadi contoh yang baik untuk anak didik kita. Untuk itulah kita memerlukan etika sebagai guru.

Kita pasti mempunyai role model, yaitu orang yang bisa kita anggap sebagai panutan dan kita menganggap dia mempunyai etika yang baik dalam bidangnya untuk diteladani. Setiap jenjang pendidikan, saya mempunyai role model mulai dari sekolah dasar sampai sekarang saya kuliah, dan role model dalam hidup saya adalah orang tua saya.

Untuk menjadi guru, saya mencontoh mereka untuk beberapa hal, seperti cara berbicara dengan peserta didik, cara mencairkan suasana di kelas, cara pendekatan terhadap peserta didik dan lainnya. Banyak hal lagi yang harus saya pelajari dari mereka karena saya masih sangat jauh dari kata ‘pendidik yang bisa dijadikan contoh’.

Walau sebenarnya etika guru sudah ada di peraturan pemerintah, tapi etika dalam diri seorang guru lah yang menurut saya lebih penting karena bagaimanapun beretika harus dimulai dari diri sendiri, bukan dari peraturan pemerintah. Semoga dengan mempunyai banyak contoh tauladan kita semakin bisa menjadi pendidik yang beretika dan pendidik yang dapat ditauladani serta pendidik juga harus selalu mengingat bahwa dia menpunyai anak didik yang akan menjadikannya contoh dalam hidup sehingga hendaknya para pendidik berpikir dulu sebelum bertindak.

Sabtu, 08 Agustus 2015

Tujuan Terbesar Dalam Hidupku.

            Dalam hidup, sedikit banyak dari kita pasti sempat memikirkan ‘apa tujuan hidup saya?’ ‘mau apa saya setelah ini?’ ‘apa yang harus saya lakukan?’ dan lainnya.  Saya Dian Aprilda, mahasiswa pendidikan ilmu komputer di Unversitas Pendidikan Indonesia yang sudah kurang lebih 1/3 jalan –karena masih ada S2- dari usaha mencapai cita-cita. Tujuan terbesar dalam hidup saya adalah saya ingin menjadi Dosen di perguruan Tinggi entah itu swasta maupun negeri.
            Sejak kecil, saya ingin sekali menjadi dosen. Saya melihat menjadi seorang ‘dosen’ itu pekerjaan yang mulia, kenapa? Karena mengajarkan dan mengamalkan ilmu yang dia punya tanpa rasa segan. Tapi seiring berjalannya waktu, tujuan tersebut sempat goyah. Saya sempat ingin menjadi dokter gigi, kemudian tidak jadi karna saya kidal. Menurut salah satu mahasiswa fkg kalau orang kidal biasanya peralatan praktik nya harus beli peralatan sendiri karena peralatan-peralatan yang disediakan khusus untuk orang yang bekerja dgn tangan kanan. Sempat ingin menjadi pengusaha juga, tetapi saya posisikan ini sebagai cita-cita kedua saya karena saya harus mengumpulkan modal dulu dan belajar sedikit demi sedikit tentang manajemen dan pemasarannya. Sempat ingin mejadi motivator juga, karena saya suka melihat orang lebih bersemangat dari sebelumnya tapi saya berpikir bahwa dengan menjadi dosen pun saya bisa menjadi motivator untuk anak didik nanti dgn cara membantu mereka dalam kesulitan, itulah yang menguatkan saya hingga saat ini bahwa saya ingin menjadi dosen.
            Untuk menjadi dosen, tentu harus bisa berbicara di depan orang banyak dengan susunan kata yang jelas dan dapat mencairkan suasana. Masalah pertama nya jika bicara di depan banyak orang, saya masih malu-malu dan sangat gugup yang berujung dengan keringat dingin atau gangguan perut, hehe. Saat berbicara di depan kelas, saya seringkali berbicara dengan kecepatan turbo dan menggunakan bahasa yang berbelit-belit sehingga menjadi susah dimengerti atau kurang jelas memaparkannya. Pengetahuan saya tentang dunia komputer juga masih sangat terbatas dan kurang berpengalaman sehingga membuat saya ragu jika nanti saya mengajar saya bisa menjawab pertanyaan dari anak didik saya  atau tidak.
            Itu adalah masalah yang harus saya hadapi untuk mengejar cita-cita saya, untuk mengendalikan masalah tersebut, saya sering berbicara di depan cermin baik itu ngomong-ngomong ga jelas ataupun menyanyi. Saya juga sering me-video kan diri saya sendiri kemudian melihat hasilnya -yang tentunya memalukan- apakah saya berbicara jelas atau tidak. Sering juga menanyakan ke teman -setelah selesai presentasi- apakah saya tadi menjelaskan dengan baik atau tidak, membosankan atau tidak, apakah terlalu cepat atau tidak dan yang paling penting apakah mereka paham atau tidak. Saya terima masukan-masukan dari mereka untuk membuat saya lebih baik lagi. Saya juga akan belajar lebih dalam lagi tentang per-komputer-an dan mencari pengalaman agar tidak menjadi pengajar yang berwawasan sempit dan mengajarkan hal itu-itu saja dalam kelas.
            Harapan saya, saya bisa menjadi pengajar yang baik, adil, serta friendly. Saya paling tidak suka menjadi ‘orang yang kaku’ saat mengobrol karena itu sebisa mungkin saya mencari bahan obrolan walaupun ujung-ujung ngelantur kemana-mana dan jayus. Setelah saya mengatasi masalah gugup saya nanti. Saya berharap saya akan dengan mudah menyampaikan materi kepada mereka dan saya bisa membuat mereka paham betul dengan apa yang saya ajarkan. Serta saya juga ingin menjadi ‘sahabat’ mereka disaat mereka membutuhkan tempat sandaran dalam menghadapi masalah yang sulit untuk mereka lalui. Amin.