Manajemen Memory
Manajemen memori merupakan salah satu tugas
dari sistem operasi yang mempengaruhi dalam menentukan proses yang harus
diletakkan pada antrian. Fungsinya
adalah sebagai berikut.
-
Mengelola informasi yang dipakai dan tidak dipakai.
- Mengalokasikan
memori ke proses yang memerlukan.
-
Mendealokasikan memori dari proses yang telah selesai.
- Mengelola swapping atau
paging antara memori utama dan disk.
Manajemen memori berdasarkan
keberadaan dibagi menjadi 2, yaitu.
1. Dengan swapping atau paging.
manajemen memori dengan
pemindahan proses antara memori utama dan disk selama eksekusi.
2. Tanpa swapping atau paging.
manajemen memori tanpa
pemindahan proses antara memori utama dan disk selama eksekusi.
Pada Sistem Operasi Linux, kita
bisa melihat memori yang terpakai oleh suatu proses dengan perintah “free”
pada terminal.
Perintah ini menunjukan bagaimana swap space dan
banyak swapping yang terjadi.
memaksimalkan penggunaan memori fisik (RAM) dengan memori
virtual (swap). Caranya adalah sebagai berikut.
- Lihat dulu nilai swappiness. Swapiness ini berfungsi untuk mengontrol kecenderungan kernel untuk memindahkan proses dari memory ke swap. Nilai dari swappiness berkisar antara 0-100, jika nilainya 0, maka kernel akan menghindari proses swapping selama mungkin. Tetapi jika nilainya 100, maka kernel akan melakukan proses swapping secara agresif.
2.
Setelah itu, kita ubah nilai swappiness sesuai
dengan kebutuhan atau keinginan kita.
dengan cara ini,setelah d reboot,
maka nilai swappinessnya akan kembali seperti semula.
Manajemen Disk & I/O
Manajemen disk dan I/O mencakup
pembuatan partisi, format partisi, manajemen flashdisk, printer, speaker, dan
sebagainya.
Berikut ini perintah-perintah
untuk memanajemen partisi melalui terminal yang ada di Linux.
fdisk -d
|
Menghapus partisi
|
fdisk -l
|
Melihat daftar partisi yang
dikenali
|
fdisk -n
|
Membuat partisi baru
|
fdisk -v
|
Verifikasi partisi
|
Contoh kali ini untuk manajemen I/O kita menggunakan flashdisk.
Untuk melihat isi dan mencabut flashdisk: *kalo ga ada flashdisk nya jadi gini*
Untuk melihat perangkat I/O lainnya:
Untuk meng-eject CD/DVD ROOM:
Manajemen File & Direktori
Melihat daftar direktori nih:
Menampilkan daftar direktori dengan format yang panjang
Dengan tambahan -l (long) dan -a (all) untuk menampilkan daftar direktori dengan format panjang.
Karakter pertama menunjukkan :
d = directory
- = regular file
l = symbolic link
s = Unix domain socket
p = named pipe
c = character device file
b = block device file
Lalu, 9 karakter berikutnya menyatakan perizinan. Dibagi menjadi 3 grup, tiap grup 3 karakter
mewakili: read, write, dan execute. Karakter tersebut mudah untuk diingat, diantaranya :
r = read permission
w = write permission
x = execute permission
- = no permission
Sorting
ls menampilkan dafar file yang diurutkan secara alfabet. Kita dapat menambahkan
pilihan untuk mengurutkannya berdasarkan waktu atau berdasarkan ukuran file. ls -lt akan
mengurutkan daftar file berdasarkan waktu (dari yang terbaru hingga terlama). Sedangkan untuk
mengurutkan berdasarkan ukuran file bisa menggunakan ls -lS (dari yang terbesar hingga yang
terkecil). Dengan tambahan -r dapat membalikkan urutan. Misal, dengan ls -lrt berarti
mengurutkan daftar file dari yang terlama hingga yang terbaru.
cp
Digunakan untuk menyalin satu atau banyak file atau direktori.
mv
Digunakan untuk memindahkan atau memberi nama baru pada satu atau banyak file atau direktori.
rm
Digunakan untuk menghapus satu atau banyak file atau direktori.
Perintah find digunakan untuk mencari file atau direktori, bisa dicari berdasarkan nama, tipe, atau
waktu
Kompresi file
Ketika ingin membuat cadangan, arsip atau mengirimkan file yang banyak, biasanya kita menggunakan
kompresi. Dalam lingkungan linux, ada dua program yang populer untuk kompresi yaitu gzip dan
bzip2. Perintah gzip menggunakan algoritma Lempel-Ziv, sementara bzip2 menggunakan algoritma
Burrows-Wheeler.
Referensi:
- Modul Praktikum So 6&7.