Rabu, 10 Desember 2014

TENTANG KONSEP TEKNOLOGI

Pengertian Konsep teknologi
Pengertian konsep dapat dimengerti dari dua sisi yaitu sebagai subjek maupun dari sisi objek. Dari sisi subjek, suatu konsep adalah kegiatan merumuskan dalam pikiran atau menggolong-golongkan. Sedangkan, dari sisi objek, konsep adalah isi kegiatan tersebut. Secara umum, konsep adalah suatu yang bersifat universal. Teknologi adalah serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni. Jadi, Konsep teknologi adalah ide yang akan dimunculkan pada peristiwa nyata (waktu) melalui kemampuan teknik untuk memanfaatkan alam bagi kesejahteraan manusia.
Keadaan pasar dan strategi pemasaran
            Di era sekarang, teknologi bukan lagi hal asing untuk berkembang. Karena teknologi sebagian besar sudah menjadi kebutuhan untuk setiap individu. Hal ini tentu saja membuat pasar teknologi semakin memanas. Seiting dengan berkembangnya teknologi, kebutuhan pasar tuh semakin menigkat karena teknologi tersebut mampu menjawab masalah dan kebutuhan penggunanya. Sebagai contoh produk- produk dari Apple, produk mereka dibuat secanggih mungkin agar dapat menjawab kebutuhan pasar. Berikut adalah perencanaan strategi pemasaran:
·         Langkah 1: Penentuan Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
Untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan, pertama-tama harus dilakukan penelitian pasar atau riset pemasaran. Riset pasar harus diarahkan pada kebutuhan konsumen, misalnya barang atau jasa apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen, berapa jumlahnya, kualitas yang bagaimana, siapa yang membutuhkan, dan kapan mereka memerlukan.
·         Langkah 2: Memilih Pasar Sasaran Khusus
Setelah mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, langkah berikutnya adalah memilih pasar sasaran khusus. Bagi perusahaan kecil dan usaha baru lebih tepat bila memilih pasar khusus (niche market) dan pasar individual (individual market). Sedangkan untuk perusahaan menengah dan besar lebih baik memilih segmen pasar (segmentation market). 
·         Langkah 3: Menempatkan Strategi Pemasaran dalam Persaingan
Penerapan strategi pemasaran sangat tergantung pada keadaan lingkungan persaingan pasar yang ada dari hari kehari. Keberhasilan dalam segmentasi pasar sangat tergantung pada potensi yang menggambarkan permintaan dari lingkungan persaingan. Ada enam strategi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang bersaing:
1. Berorientasi pada pelanggan (customer orientation).
2. Kualitas (quality), ialah mengutamakan Total Quality Management (TQM) yaitu efektif, efisien, dan tepat.
3. Kenyamanan (convenience), yaitu memfokuskan perhatian pada kesenangan hidup, kenyamanan, dan kenikmatan.
4. Inovasi (innovation), yaitu harus berkonsentrasi untuk berinovasi dalam produk, jasa, maupun proses.
5. Kecepatan (speed), atau disebut juga Time Compression Management (TCM), yang diwujudkan dalam bentuk Kecepatan untuk menempatkan produk baru di pasar Dan memperpendek waktu untuk merespons keinginan dan kebutuhan pelanggan.
6. Pelayanan dan kepuasan pelanggan.
·         Langkah 4: Pemilihan Strategi Pemasaran
            Strategi pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran. Untuk menarik konsumen, wirausaha bisa merekayasa indikator-indikator yang terdapat dalam bauran pemasaran, yaitu probe, product, price, place, promotian.
Testing black box dan white box
            Black box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Tujuan dari black box testing antara lain untuk fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan interface dan error pada struktur data atau akses database external.
            Kelebihan black box testing adalah spesifikasi program dapat ditentukan di awal, dapat digunakan untuk menilai konsistensi program, testing dilakukan berdasarkan spesifikasi, tidak perlu melihat kode program secara detail.
            Sedangkan untuk kekurangan black box testing itu sendiri adalah bila spesifikasi program yang dibuat kurang jelas dan ringkas, maka akan sulit membuat dokumentasi setepat mungkin.
            White box testing adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara procedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Secara sekilas dapat diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan program yang benar secara 100%. Tujuan dari white box testing adalah menguji semua keputusan logica, lMenguji seluruh Loop yang sesuai dengan batasannya dan menguji seluruh struktur data internal yang menjamin validitas.
            Kelebihan white box testing adalah Kesalahan logika Digunakan pada sintaks ‘if’ dan pengulangan. Dimana White Box Testing akan mendeteksi kondisi-kondisi yang tidak sesuai dan mendeteksi kapan proses pengulangan akan berhenti. Ketidaksesuaian asumsi Menampilkan asumsi yang tidak sesuai dengan kenyataan, untuk di analisa dan diperbaiki. Kesalahan ketik Mendeteksi bahasa pemrograman yang bersifat case sensitive.
            Sedangkan kekurangan white box testing adalah Untuk perangkat lunak yang tergolong besar, White Box Testing dianggap sebagai strategi yang tergolong boros, karena akan melibatkan sumber daya yang besar untuk melakukannya.
            Perbedaan dari black box dan white box adalah:
´  White box (Struktural) 
  • Dilakukan oleh penguji yang mengetahui tentang QA.
  • Melakukan testing pada software/program aplikasi menyangkut security dan performance program tersebut (meliputi tes code, desain implementasi, security, data flow, software failure).
  • Dilakukan seiring dengan tahapan pengembangan software atau pada tahap testing. 
´  BlackBox  (Fungsional)
  • Dilakukan oleh penguji Independent.
  • Melakukan pengujian berdasarkan apa yang dilihat, hanya fokus terhadap fungsionalitas dan output. Pengujian lebih ditujukan pada desain software sesuai standar dan reaksi apabila terdapat celah-celah bug/vulnerabilitas pada program aplikasi tersebut setelah dilakukan white box testing. 
  • Dilakukan setelah white box testing. 
Maturity of product
            Siklus hidup produk adalahsuatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar . 

Menurut Basu Swastha (1984:127-132), daur hidup produk itu di bagi menjadi empat tahap, yaitu :
1. Tahap perkenalan (introduction).
            pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual umumnya barang baru (betul-betul baru) Karena masih berada pada tahap permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan.
2. Tahap pertumbuhan (growth).
            penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya.
3. Tahap kedewasaan (maturity)
            Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini, laba produsen maupun laba pengecer mulai turun. Persaingan harga menjadi sangat tajam sehingga perusahaan perlu memperkenalkan produknya dengan model yangbaru.
4. Tahap kemunduran (decline)
            Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno.
Dimensi ruang dan waktu
Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat telah menawarkan sejumlah kemungkinan yang semula tidak terbayangkan. Teknologi pendidikan seringkali diasumsikan dalam persepsi yang mengarah pada masalah elektrinika padahal konsep teknologi mengandung pengertian yang luas. Dengan adanya teknologi  sekarang, dapat memberikan layanan tidak langsung, sebagai model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet atau biasa disebut dengan sistem pembelajaran jarak jauh. Melalui teknologi seperti internet maka kualitas pendidikan akan semakin baik, proses pembelajaran semakin maju dan tidak ketinggalan.
Terdapat 4 macam hubungan antara dimensi waktu dan dimensi tempat, yaitu sebagai berikut:
1.      Sama tempat dan sama waktu
Kita dapat melakukan proses pembelajaran dalam tempat yang sama dan waktu yang bersamaan pula. Conoth dari hubungan ini yaitu proses pembelajaran di dalam kelas, dimana semua siswa dan guru bertemu langsung untuk membahas mata pelajaran tersebut.
2.      Sama tempat dan beda waktu
Contoh dari hubungan ini adalah belajar pada media online. Karena guru bisa saja hanya memberikan tugas di internet dan kemudian murid mencari tugas tersebut tetapi murid-murid tersebut masih berada di dalam kelas.

3.      Beda tempat dan sama waktu
Contohnya guru telah memberikan tugas dengan deadline waktu tertentu. Kemudian memperbolehkan muridnya pulang. Maka secara tidak langsung meraka akan mengerjakan tugas tersebut pada tempat yang berbeda tetapi dalam waktu yang bersamaan karena terdapat batas akhir pengumpulan pada tugas tersebut.

4.      Beda tempat dan beda waktu
Terakhir, di hubungan ini biasanya digunakan untuk tugas yang batas pengumpulan nya cukup lama. Karena itu, para murid mengerjakannya secara individual dengan tempat dan waktu yang berbeda-beda.        


REFERENSI:

0 komentar:

Posting Komentar