Pengertian Konsep teknologi
Pengertian konsep dapat
dimengerti dari dua sisi yaitu sebagai subjek maupun dari sisi objek. Dari sisi
subjek, suatu konsep adalah kegiatan merumuskan dalam pikiran atau
menggolong-golongkan. Sedangkan, dari sisi objek, konsep adalah isi kegiatan
tersebut. Secara umum, konsep adalah suatu yang bersifat universal. Teknologi adalah serangkaian prinsip
atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau
kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni.
Jadi, Konsep teknologi adalah ide
yang akan dimunculkan pada peristiwa nyata (waktu) melalui kemampuan teknik
untuk memanfaatkan alam bagi kesejahteraan manusia.
Keadaan
pasar dan strategi pemasaran
Di
era sekarang, teknologi bukan lagi hal asing untuk berkembang. Karena teknologi
sebagian besar sudah menjadi kebutuhan untuk setiap individu. Hal ini tentu
saja membuat pasar teknologi semakin memanas. Seiting dengan berkembangnya
teknologi, kebutuhan pasar tuh semakin menigkat karena teknologi tersebut mampu
menjawab masalah dan kebutuhan penggunanya. Sebagai contoh produk- produk dari
Apple, produk mereka dibuat secanggih mungkin agar dapat menjawab kebutuhan
pasar. Berikut adalah perencanaan strategi pemasaran:
·
Langkah 1:
Penentuan Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
Untuk
mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan, pertama-tama harus dilakukan
penelitian pasar atau riset pemasaran. Riset pasar harus diarahkan pada
kebutuhan konsumen, misalnya barang atau jasa apa yang diinginkan dan
dibutuhkan konsumen, berapa jumlahnya, kualitas yang bagaimana, siapa yang
membutuhkan, dan kapan mereka memerlukan.
·
Langkah 2:
Memilih Pasar Sasaran Khusus
Setelah
mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen, langkah berikutnya adalah memilih
pasar sasaran khusus. Bagi perusahaan kecil dan usaha baru lebih tepat bila
memilih pasar khusus (niche market) dan pasar individual (individual
market). Sedangkan untuk perusahaan menengah dan besar lebih baik memilih
segmen pasar (segmentation market).
·
Langkah 3:
Menempatkan Strategi Pemasaran dalam Persaingan
Penerapan
strategi pemasaran sangat tergantung pada keadaan lingkungan persaingan pasar
yang ada dari hari kehari. Keberhasilan dalam segmentasi pasar sangat
tergantung pada potensi yang menggambarkan permintaan dari lingkungan
persaingan. Ada enam strategi untuk memenuhi permintaan dari lingkungan yang
bersaing:
1. Berorientasi
pada pelanggan (customer orientation).
2. Kualitas
(quality), ialah mengutamakan Total Quality Management (TQM) yaitu efektif, efisien,
dan tepat.
3. Kenyamanan
(convenience), yaitu memfokuskan perhatian pada kesenangan hidup, kenyamanan,
dan kenikmatan.
4. Inovasi
(innovation), yaitu harus berkonsentrasi untuk berinovasi dalam produk, jasa,
maupun proses.
5. Kecepatan
(speed), atau disebut juga Time Compression Management (TCM), yang diwujudkan
dalam bentuk Kecepatan untuk menempatkan produk baru di pasar Dan memperpendek waktu untuk
merespons keinginan dan kebutuhan pelanggan.
6. Pelayanan
dan kepuasan pelanggan.
·
Langkah 4:
Pemilihan Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran ialah paduan dari
kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam
mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran. Untuk menarik konsumen,
wirausaha bisa merekayasa indikator-indikator yang terdapat dalam bauran
pemasaran, yaitu probe, product, price, place, promotian.
Testing black box dan white box
Black
box testing adalah pengujian yang dilakukan hanya mengamati hasil eksekusi
melalui data uji dan memeriksa fungsional dari perangkat lunak. Tujuan dari
black box testing antara lain untuk fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan
interface dan error pada struktur data atau akses database external.
Kelebihan black box testing adalah spesifikasi program
dapat ditentukan di awal, dapat digunakan untuk menilai konsistensi program, testing
dilakukan berdasarkan spesifikasi, tidak perlu melihat kode program secara
detail.
Sedangkan untuk kekurangan black box testing itu sendiri adalah bila spesifikasi
program yang dibuat kurang jelas dan ringkas, maka akan sulit membuat dokumentasi
setepat mungkin.
White box testing adalah pengujian yang didasarkan pada pengecekan terhadap detail
perancangan, menggunakan struktur kontrol dari desain program secara procedural
untuk membagi pengujian ke dalam beberapa kasus pengujian. Secara sekilas dapat
diambil kesimpulan white box testing merupakan petunjuk untuk mendapatkan
program yang benar secara 100%. Tujuan dari white box testing adalah menguji
semua keputusan logica, lMenguji seluruh Loop yang sesuai dengan batasannya dan menguji seluruh struktur
data internal yang menjamin validitas.
Kelebihan white box testing adalah Kesalahan logika Digunakan pada
sintaks ‘if’ dan pengulangan. Dimana White Box Testing akan mendeteksi
kondisi-kondisi yang tidak sesuai dan mendeteksi kapan proses pengulangan akan
berhenti. Ketidaksesuaian asumsi Menampilkan asumsi yang tidak sesuai dengan kenyataan, untuk
di analisa dan diperbaiki. Kesalahan ketik Mendeteksi bahasa pemrograman
yang bersifat case sensitive.
Sedangkan kekurangan white box testing adalah Untuk perangkat lunak yang
tergolong besar, White Box Testing dianggap sebagai strategi yang tergolong
boros, karena akan melibatkan sumber daya yang besar untuk melakukannya.
Perbedaan
dari black box dan white box adalah:
´ White box (Struktural)
- Dilakukan oleh penguji yang mengetahui tentang QA.
- Melakukan testing pada software/program aplikasi menyangkut
security dan performance program tersebut (meliputi tes code, desain
implementasi, security, data flow, software failure).
- Dilakukan seiring dengan tahapan pengembangan software atau
pada tahap testing.
´ BlackBox (Fungsional)
- Dilakukan oleh penguji Independent.
- Melakukan pengujian berdasarkan apa yang dilihat, hanya fokus
terhadap fungsionalitas dan output. Pengujian lebih ditujukan pada desain
software sesuai standar dan reaksi apabila terdapat celah-celah
bug/vulnerabilitas pada program aplikasi tersebut setelah dilakukan white
box testing.
- Dilakukan setelah white box testing.
Maturity
of product
Siklus hidup produk adalahsuatu konsep
penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk.
Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga memiliki siklus atau daur
hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang
menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik
dari pasar .
Menurut Basu Swastha
(1984:127-132), daur hidup produk itu di bagi menjadi empat tahap, yaitu :
1. Tahap perkenalan (introduction).
1. Tahap perkenalan (introduction).
pada tahap ini, barang mulai dipasarkan dalam jumlah
yang besar walaupun volume penjualannya belum tinggi. Barang yang di jual
umumnya barang baru (betul-betul baru) Karena masih berada pada tahap
permulaan, biasanya ongkos yang dikeluarkan tinggi terutama biaya periklanan.
2. Tahap pertumbuhan (growth).
2. Tahap pertumbuhan (growth).
penjualan dan laba akan meningkat
dengan cepat. Karena permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah
mengenal barang bersangkutan, maka usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan
tidak seagresif tahap sebelumnya.
3. Tahap kedewasaan (maturity)
3. Tahap kedewasaan (maturity)
Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa
penjualan masih meningkat dan pada tahap berikutnya tetap. Dalam tahap ini,
laba produsen maupun laba pengecer mulai turun. Persaingan harga menjadi sangat
tajam sehingga perusahaan perlu memperkenalkan produknya dengan model yangbaru.
4. Tahap kemunduran (decline)
4. Tahap kemunduran (decline)
Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh
perusahaan selalu mengalami kekunoan atau keusangan dan harus di ganti dengan
barang yang baru. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk
menggantikan barang lama yang sudah kuno.
Dimensi ruang dan waktu
Perkembangan teknologi
informasi yang sangat pesat telah menawarkan sejumlah kemungkinan yang semula
tidak terbayangkan. Teknologi pendidikan seringkali diasumsikan dalam persepsi
yang mengarah pada masalah elektrinika padahal konsep teknologi mengandung
pengertian yang luas. Dengan adanya teknologi
sekarang, dapat
memberikan layanan tidak langsung, sebagai model
pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi
khususnya internet atau biasa disebut dengan sistem
pembelajaran jarak jauh. Melalui teknologi
seperti internet maka kualitas pendidikan akan semakin baik, proses pembelajaran semakin maju dan tidak ketinggalan.
Terdapat 4 macam hubungan antara dimensi waktu dan dimensi tempat, yaitu
sebagai berikut:
1.
Sama tempat dan sama waktu
Kita dapat melakukan proses
pembelajaran dalam tempat yang sama dan waktu yang bersamaan pula. Conoth dari
hubungan ini yaitu proses pembelajaran di dalam kelas, dimana semua siswa dan
guru bertemu langsung untuk membahas mata pelajaran tersebut.
2.
Sama tempat dan beda waktu
Contoh dari hubungan ini adalah
belajar pada media online. Karena guru bisa saja hanya memberikan tugas di
internet dan kemudian murid mencari tugas tersebut tetapi murid-murid tersebut
masih berada di dalam kelas.
3.
Beda tempat dan sama waktu
Contohnya guru telah memberikan tugas
dengan deadline waktu tertentu. Kemudian memperbolehkan muridnya pulang. Maka
secara tidak langsung meraka akan mengerjakan tugas tersebut pada tempat yang
berbeda tetapi dalam waktu yang bersamaan karena terdapat batas akhir
pengumpulan pada tugas tersebut.
4.
Beda tempat dan beda waktu
Terakhir, di hubungan ini biasanya
digunakan untuk tugas yang batas pengumpulan nya cukup lama. Karena itu, para
murid mengerjakannya secara individual dengan tempat dan waktu yang berbeda-beda.
REFERENSI:
0 komentar:
Posting Komentar